Pages

Monday, January 25, 2010

Renungan Kematian

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?


Seperti yang tercantum dalam ayat "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. 29:57).


Tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.


Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.


Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:


Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. 62:8)


Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!


Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua "kenyataan" dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan "hari-hari indah" di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.


Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain "seonggok daging". Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.


Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.


Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.


Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.


Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.


Singkatnya, "onggokkan daging dan tulang" yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda � atau lebih tepatnya, jiwa anda � akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda � tubuh anda � akan menjadi bagian dari tanah.


Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?


Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting


Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang "dibungkus" dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.


Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.


Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:


Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja." (QS. 33:16)


Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

Wednesday, January 20, 2010

Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat??

Kisah Nyata, Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh.. semoga bermanfaat


Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.


Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga
seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.


Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.


Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.


Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.


Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.


Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.


Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.


Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat
menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.


Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”


Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.


“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..


Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,”







Wednesday, January 6, 2010

NriMo Ing PaNduM ( Berserah Diri )

Manusia sibuk berpikir padahal dia hadir kedunia tanpa berpikir
Manusia sibuk bekerja padahal dia hadir kedunia tanpa usaha sedikitpun
Manusia sibuk mengatur padahal turun ke dunia bukan keputusannya
Manusia sibuk berencana padahal turun ke dunia bukan rencananya

Apakah dia tidak sadar bahwa kehadirannya ke dunia hanya untuk suatu pengakuan
Apakah dia tidak ingat akan perjanjiannya sebelum dia akan dilahirkan
Apakah dia tidak ingat Bapak Adam ke dunia hanya untuk tobat
Apakah dia tidak ingat para utusan diutus untuk mengatakan tidak ada yang lain,selain Dia
Apakah dia tidak belajar bahwa jalan keluar adalah penyerahan
Apakah dia tidak belajar dari Bapak Nuh yang berserah atas kaumnya
Bapak Yunus berserah atas pelariannya
Bapak Sulaiman berserah atas kekayaannya

5 indera adalah cobaan besar
akal adalah cobaan besar
hawa nafsu adalah cobaan besar

ujian itu hanyalah pengakuan akan Zat yang berpikir
ujian itu hanyalah pengakuan akan Zat yang bekerja
ujian itu hanyalah pengakuan akan zat yang mengatur
ujian itu hanyalah pengakuan akan zat yang merencanakan

apakah perlu mengatur kalau Zat itu Maha Pengatur
apakah perlu berpikir kalau Zat itu Maha Mengawasi
apakah perlu bekerja kalau Zat itu Maha Menggerakkan
apakah perlu merencanakan kalau Zat itu Maha Merencanakan
Begitu manis bibirmu mengatakan bahwa Dia adalah Maha Segalanya
namun kau libatkan Dia hanya untuk memenuhi 5 inderamu, akalmu, dan nafsumu

istirahatkan inderamu, istirahatkan akalmu, istirahatkan nafsumu
istirahatkan, istirahatkan, istirahatkan
serahkan, serahkan, serahkan
seperti yang kau katakan Maha berarti Hanya Dia...
Hanya Dia ...hanya Dia ...hanya Dia...

Film kehidupan telah selesai dibuat
Sang Sutradara dan makhluk terdahulu menyaksikannya
Saat Makhluk terdahulu bertanya:
"Apakah Engkau Yakin akan menghidupkan lakon ini, dimana pemainnya
akan saling berbunuhan"
"Sang Sutradara mengatakan, Aku lebih mengetahui daripada kamu"

Tidak ada yang berubah tentang kejadian2
Tidak ada yang berubah tentang benda-benda
Tidak ada yang berubah tentang wujud2
Tidak ada yang berubah tentang nasib2

Yang dapat dirubah adalah:
hati yang ingat, hati yang berserah, hati yang bertobat
hati yang merendah,hati merasa kecil
hati yang sadar bahwa dia disusun dari ketiadaan
hati yang sadar bahwa yang dia dapatkan hari ini karena belas kasihan
hati yang sadar bahwa dia akan dikembalikan kepada Penciptanya
...mengapa terlalu rumit berpikir, bertindak, merencanakan sesuatu yang
telah dibuat.
Berpikir, bertindak, dan rencanakanlah karena berserah, bukan karena
napsumu, ambisimu, uang, popularitas.

Berserah berarti engkau ber-akad...
Engkau bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa

hatimu adalah sebuah tempat yang tidak dapat dibatasi oleh ruang
hatimu adalah sebuah tempat yang tidak dapat dibatasi oleh kekuasaan
hatimu adalah sebuah tempat yang tidak dapat dibatasi oleh waktu
hatimu adalah sebuah tempat yang tidak dapat dibatasi oleh jarak

hatimu satu-satunya tempat yang bergerak melebihi cahaya
hatimu satu-satunya tempat dimana hukum relativitas dapat dibuktikan
hatimu satu-satunya tempat dimana engkau bercakap dengan penciptamu
hatimu satu-satunya tempat dimana ruhNya bersemayam saat ditiupkan
hatimu satu-satunya tempat dimana engkau dapat menggapai penciptamu.

Lihat..dengar. ..raba..cium dengan hatimu...... .
Lihat...dengar. .raba..cium dengan hatimu melalui sholat, zikir dan doamu
lihat...dengar ..raba...cium dengan sholat, zikir dan doamu....... .
lihat..dengar. ..raba... cium...Zat yang Mempersaksikan semua ini...

Monday, January 4, 2010

Pengakuan Dosa

Ya allah malu rasanya jiwa dan raga ini memohon ampun kepadamu, karena ribuan kali lidah ini berucap kata maaf dan menyesali kekhilafan yang tercipta, namun tak jarang pula kesalahan itu terulang. akan tetapi karena sifat ar-rahman yang engkau miliki, sampai saat ini engkau masih memberiku kesempatan dan kenikmatan yang berkurang sedikitpun.

hal itu yang membuat diri hamba semakin malu kepadamu ya Allah. engkau begitu penyayang, engkau begitu pengasih. tak jarang pula engkau memberiku kenikmatan yang lebih kepadaku..aku malu ya Allah aku malu....!!!

aku malu dengan balasan kepadamu atas semua itu, aku malu dengan semua yang aky lakukan.
tak jarang diri ini meninggalkan sholat, tak bersyukur, tak bersabar dan kekhilafan2 yang lainya.

semua ibadah yang selama ini saya kerjakan tak sebanding dengan nikmat yang kau berikan, akan tetapi harus kemana lagi diri ini kembali dari kesalahan, bersujud dan memohon ampun atas semua dosa yang tercipta???

hanya kepadamu ya Allah, hanya kepadamu. hamba sangat yakin sebesar apapun dosa hamba yang telah hamba perbuat, tapi pengampunanmu jauh lebih besar.

ya Allah mungkin hamba belum bisa menjadi hambamu yang setia, akan tetapi hamba akan selalu berusaha, berusaha dan serusaha.

maka dari itu ya allah berilah hamba kekuatan agar diri hamba mudah menjalankan semua perintah2mu dan menjauhi semua larangan2mu. karena mustahil diri ini bisa melakukan semua itu tanpa campau tanganmu.

ya Allah jadikan hari-hariku bahagia yang senantiasa bersyukur dan bersabar atas kehidupan yang hamba jalani.

ya Allah jadikan diri ini semakin hari semakin baik dari sebelumnya.

sesungguhnya tak ada tempat untuk mengeluh, kembali dan meminta pertolongan kecuali engkau ya Allah.

dan apabila suatu saat nanti engkau memanggilku, panggillah diriku dengan cara yang engkau rindhoi dan engkau berikan tempat yang layak di sisimu....aminnn

dari hambamu yang selalu mendamba rahmat dan pertolonganmu...!!!